BAB II STUDI PUSTAKA Tentang Pengaruh Gaya Mengajar Guru Terhadap Minat Belajar Siswa
BAB II
STUDI PUSATAKA
2.1 Pengaruh
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia online, "pengaruh" memiliki makna daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang, (Diakses dari https://kbbi.web.id/pengaruh). Jadi, pengaruh adalah kekuatan yang bisa menyebabkan perubahan atau dampak pada sesuatu atau seseorang. Hal ini sejalan dengan pandangan Hugiono dan Poerwantana dalam Afdhal (2021:5), Pengaruh adalah dorongan atau bujukan bersifat membentuk atau suatu efek. Namun, pandangan yang kontradiksi ditunjukan oleh Uwe Becker, seorang politikus asal Jerman mengatakan, pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang dan tidak terlalu terkait dengan usaha (Becker: 2011).
Berdasarkan pandangan yang beragam di atas dapat kita simpulkan bahwa, sebuah kata memiliki makna yang beragam, tergantung pada tujuan, latar belakang dan objek yang dibahas; dalam konteks penelitian ilmiah yang berjudul Pengaruh Gaya Mengajar Guru Terhadap Minat Belajar Siswa dapat disimpulkan bahwa, pengaruh yang dimaksudkan adalah sitimulus respon dari tindakan sebelumnya. Misalnya gaya mengajar guru akan mempengaruhi minat belajar siswa. Benar atau tidaknya hipotesis tersebut akan dijawab saat pengumpulan dan pengolahan data di bab III.
2.2 Gaya Mengajar
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online memberi beberapa informasi rujukan terkait "Gaya", diantaranya adalah: (1) dorongan atau tarikan yang akan menggerakkan benda bebas (tak terikat); (2) besaran yang mempunyai besar dan arah tertentu (dalam fisika); (3) cara melakukan sesuatu, seperti dalam olahraga (gaya renang, gaya lompat); (4) ragam atau cara tertentu dalam bahasa, tulisan, bangunan; (5) sikap atau tingkah laku (diakses dari https://kbbi.web.id/gaya), dalam konteks penelitian ini, kata 'gaya' yang digunakan adalah makna ke 5 pada KBBI online. Sedangkan mengajar menurut Sardiman, usaha untuk menciptakan kondisi dan lingkungan yang mendukung proses belajar siswa, (Diakses dari http://portaluniversitasquality.ac.id). Tetapi, hal berbeda ditunjukan oleh Quantilianus, seorang retorika Romawi dari Hispania, Spanyol mengatakan bahwa mengajar adalah belajar lagi (Sadawi, 1997). Jadi menurut Quantilianus mengajar pada hakekatnya seorang guru sedang belajar mengenal siswanya.
Artinya gaya mengajar adalah usaha seorang guru untuk mengenal siswanya secara komprehensip agar ilmu pengetahuan atau informasi yang disampaikan benar-benar dipahami oleh siswa. Namun, gaya mengajar guru yang tidak sesuai dengan usia peserta didik, dan kondisi pskologis murid diyakini akan mempengaruhi minat belajar siswa. Kebenaran hipotesis ini akan dibuktikan dengan proses pengumpulan data melalui proses wawancara dan pengamatan langsung pada saat guru mengajar.
2.3 Minat Belajar
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu, (Syah, 2017: 54). Senanda dengan itu, Prof. Dr. Slameto, M.Pd, President University mengatakan bahwa, Minat adalah ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Walaupun Robert A. Dahl, seorang Ilmuwan politik Amerika mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk mempengaruhi pilihan politik. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi pemaknaannya sebagai suatu ketertarikan yang luar biasa terhadap sesuatu. Sedangkan belajar adalah usaha untuk memahami sesuatu.
Jadi minat belajar adalah ketertarikan seseorang untuk mempelajari sesuatu sesuai dengan keinginannya sendiri. Pertanyaan reflektif yang perlu dijawab dalam penelitian ini adalah adakah gaya mengajar guru apakah memampukan siswa - siswi SMA Marie Joseph untuk mempelajari sesuatu sesuai dengan keinginannya sendiri. Jawabannya tentu setelah diperoleh data dan dianalisinya pada bab III dalam proposal penelitian ini.

Posting Komentar